Home » Problem Pengecatan

Problem Pengecatan

MARI MENGENAL BERBAGAI PROBLEM PENGECATAN DAN SOLUSI MENGATASINYA

 

1. BLISTERING


Daya lekat hilang, lapisan film cat terangkat, menggelembung, melepuh. 
Penyebab :
- Lembab, basah pada bagian dalam benda kerja
- Pengecatan pada kondisi lembab 
Pencegahan : 
- Permukaan yang baru dicuci atau kena air hujan dibiarkan kering terlebih dahulu.
- Hindari pengecatan ketika cuaca kurang baik (mendung, hujan) atau pada permukaan yang lama terkena sinar matahari 
Perbaikan : 
- Kerok/ kupas secara keseluruhan apabila banyak gelembung-gelembung yang terjadi, bersihkan permukaan, dianjurkan memakai cat dasar sebelum pemakaian cat akhir.
- Jika gelembung-gelembung yang terjadi hanya sedikit, maka hanya diperbaiki setempat saja. 

2. WATER SPOT/MAPPING


Warna cat menjadi lebih gelap, berbeda pada bagian-bagian tertentu. 
Penyebab : 
Lembab / basah pada bagian benda kerja. 
Pencegahan : 
- Permukaan yang baru dicuci atau terkena air hujan dibiarkan kering terlebih dahulu.
- Periksa apakah ada rembesan/ bocor dari struktur. 
Perbaikan :
- Permukaan lapisan cat diamplas agar lebih porous sehingga air dapat menguap.
- Dianjurkan memakai cat dasar sebelum penggunaan cat akhir. 

3. FLAKING / PEEL OFF / MENGELUPAS 


Lepasnya lapisan cat dari benda kerja, disebabkan hilangnya daya lekat dan elastisitas 
Penyebab : 
- Permukaan kotor, mengandung kontaminan, seperti minyak, lemak, debu.
- Pengecatan pada permukaan cat lama yang sudah terjadi pengapuran.
- Menggunakan wall filler bermutu rendah sebagai daya lekatnya tidak baik dan berakibat terangkatnya wall filler apabila dilapisi cat akhir.
- Pengecatan pada lapisan cat lama yang bermutu rendah dimana daya lekatnya kurang baik sehingga bila dilapisi cat akhir yang bermutu tinggi maka cat lama akan tertarik dan akan terkelupas.
- Cat yang digunakan bersifat makin lama makin kern (rapuh), biasanya yang bermutu rendah.
- Sistem pengecatan yang kurang tepat.

4. FADING / PUDAR



- Pudarnya warna yang sangat cepat / berlebihan pada expose langsung cahaya matahari. 
- Pengapuran dapat juga menyebabkan pudarnya warna 
Penyebab :
- Penggunaan cat 'interior' untuk aplikasi bidang 'exterior'
- Penggunaan cat bermutu rendah mengakibatkan cepatnya proses degradasi (chalking).
- Penggunaan 'pigment' dengan 'light fastness' yang lemah 
Pencegahan : 
- Gunakan cat yang sesuai dengan bidang aplikasi untuk hasil yang maksimal.
- Pemilihan warna yang lebih bijak. 
Perbaikan :
- Gunakan cat akhir yang berkualitas untuk bidang 'exterior'
- Jika penyebabnya pengapuran, bersihkan permukaan yang berkapur dan gunakan Masonry Sealer sebagai cat dasar.

5. JAMUR / LUMUT



Pertumbuhan mikro organisme berupa jamur atau lumut pada lapisan cat yang disebabkan basah, lembab 
Penyebab :
- Jamur terbentuk pada daerah yang lembab / ventilasi kurang atau sedikit sekali menerima sinar matahari secara langsung (kamar mandi atau dapur)
- Lumut terbentuk dengan adanya sinar matahari dan lingkungan yang banyak air
- Tidak dibersihkannya jamur atau lumut yang sudah terbentuk sebelum pengecatan
- Kondisi lembab permukaan yang berasal dari rusak struktur (rusak, rembes) 
Pencegahan :
- Untuk daerah-daerah yang lembab, gunakan cat yang lebih tahan pertumbuhan jamur / lumut.
- Bersihkan jamur / lumut sebelum melakukan pengecatan. 
Perbaikan :
- Jika ada kerusakan ada struktur bangunan, perbaiki dan gunakan water proofing.
- Gunakan fungicidal wash. biarkan larutan tersebut membunuh perkembangan jamur sampai 24 jam. Skrap jamur/lumut yang sudah mati.
Bersihkan permukaan sebelum pengecatan. 

6. CHALKING / MENGAPUR  


Terbentuknya serbuk halus pada permukaan lapisan film, apabila diraba dengan tangan, terdapat kapur/berkapur. 
Penyebab :
- Penggunaan cat 'interior' untuk aplikasi bagian 'exterior'
- Aplikasi cat akhir pada permukaan yang sangat berpori.
- Penggunaan cat berkualitas rendah dimana cat terlalu banyak mengandung filler
- Rusaknya lapisan film karena cuaca. - Adanya kemungkinan serangan alkali terhadap lapisan cat. 
Pencegahan :
- Gunakan cat yang berkualitas baik untuk bagian 'exterior'.
- Gunakan cat dasar (sealer) untuk benda kerja yang sangat berpori. 
Perbaikan : 
Amplas, bersihkan sisa debu dengan lap setengah basah dan aplikasi masonry sealer. 

7. EFFLORESCENCE


Deposit kristal / serbuk putih pada plasteran, masonry, acian semen. 
Penyebab :
Pada konstruksi baru hal ini disebabkan garam-garam yang larut dalam air terbawa ke permukaan pada saat proses pengeringan semen 
Pencegahan :
- Pengecatan hanya dilakukan setelah tembok atau beton telah kering sempurna (kadar alakali dan air telah memenuhi syarat).
- Gunakan cat dasar yang tahan alkali. 
Perbaikan :
- Lap dan amplas hingga deposit kristal tersebut bersih.
- Ulangi proses ini sampai efflorescence tidak muncul dalam dua hari.
- Jika lapisan catnya sudah rusak, harus dikerok habis sampai ke dasar benda kerja. 
Catatan : 
Sebelum efflorescence berhenti, jangan mengecat menggunakan cat SB karena dapat menyebabkan masalah daya lekat. Jika masih terjadi gunakan cat WB atau cat yang bisa bernafas. 

8. SAPONIFICATION / PENYABUNAN

Melunaknya atau lengket lapisan cat 'Oil based' pada aplikasi diatas plesteran / beton
Penyebab : 
Serangan kimia dari komponen-komponen yang bersilat alkali seperti semen dengan kombinasi lembab dari benda kerja (reaksi soap formation antara ester-ester, basa dan air). 
Pencegahan :
- Permukaan yang akan dicat harus bebas dari alkali
- Tidak dianjurkan dinding dari plesteran semen/beton yang baru di cat dengan alkyd 
Pencegahan :
- Kerok / kupas seluruh lapisan cat dan permukaan dibersihkan
- Gunakan selain cat minyak / alkyd 

9. POOR HIDING / DAYA TUTUP KURANG


Tutup terhadap benda kerja atau lapisan cat yang lama sangat rendah (warna dasarnya masih terlihat). 
Penyebab :
- Pengenceran cat berlebihan. tidak sesuai anjuran.
- Warna cat yang diaplikasi lebih muda / beda kontras dengan warna cat sebelumnya.
- Penggunaan roll / kuas berkualitas rendah
- Penggunaan cat berkualitas rendah. 
Pencegahan :
- Encerkan cat sesuai dengan anjuran dan aduk sampai merata
- Gunakan cat dasar sebelum cat akhir jika warna benda kerja atau cat sebelumnya lebih gelap.
- Gunakan cat dan peralatan yang berkualitas 
Perbaikan :
Gunakan sealer sebagai cat dasar apabila warna yang diaplikasikan lebih muda dari warna media / cat lama. 

10. LAPPING / OVER LAPP


Daerah yang sambungan yang beda warna, dimana lapisan cat saling menutup pada lapisan yang masih basah.
Penyebab :
- Penggunaan cat berkualitas rendah
- Salah mempertahankan tepi basah pada saat pengecatan
Pencegahan :
- Sisakan daerah kosong pada saat aplikasi daerah sambungan, daerah kosong diaplikasi setelah roll tidak mengandung banyak cat.
- Gunakan cat yang berkualitas tinggi. 
Pencegahan :
- Sisakan daerah kosong pada saat aplikasi daerah sambungan, daerah kosong diaplikasi setelah roll tidak mengandung banyak cat.
- Gunakan cat yang berkualitas tinggi. 
Perbaikan : 
Lakukan pengecatan ulang dengan teknik aplikasi yang benar.

11. DISCOLORATION / PERUBAHAN WARNA 


Perbedaan warna yang terjadi pada cat akhir secara setempat / tidak menyeluruh. 
Penyebab :
Garam-garam atau bahan-bahan kimia lainnya yang berasal dari dalam permukaan benda kerja yang dicat merusak bahan perekat / pewarna dari cat.
Pencegahan :
- Pastikan kondisi permukaan benda kerja dalam keadaan slap dicat.
- Gunakan cat dasar untuk meminimalisir masalah. 
Perbaikan :
- Jika lapisan cat rusak, maka harus dikerok sampai permukaan benda kerja.
- Jika yang terjadi hanya perbedaan warna, maka dapat langsung dicat ulang dengan menggunakan Alkali Resistant SB sebagai cat dasar.

12. SAGGING / MELELEH 


Melelehnya lapisan cat yang diaplikasi pada bidang vertikal. 
Penyebab :
- Aplikasi cat terlalu tebal / banyak.
- Cat yang diaplikasi terlalu encer.
- Pengumpulan cat yang berlebih pada permukaan yang tidak rata (lubang-lubang. retak). 
Pencegahan :
- Aplikasi jangan terlalu tebal / berlebihan.
- Gunakan kekentalan cat yang sesuai, tidak terlalu encer.
Perbaikan :
- Biarkan cat mengering dengan sempurna.
- Amplas bagian yang meleleh dan lakukan pengecatan ulang. 

13. ORANGE PEEL / KULIT JERUK 


Penampilan lapisan cat seperti kulit jeruk. 
Penyebab :
- Cat terlalu kental.
- Penggunaan roll yang tidak baik atau tidak tepat.
- Posisi alat spray terlalu jauh dari benda kerja.
- Tekanan udara pada spray gun terlalu rendah. 
Pencegahan :
- Gunakan kekentalan cat yang sesuai
- Gunakan roll yang berkualitas.
- Atur posisi dan sating spray gun yang tepat. 
Perbaikan : 
Amplas dan lakukan pengecatan ulang.

14. WRINKLING / BERKERUT 


Lapisan cat berkerut (keriput) 
Penyebab :
- Pengulasan cat yang terlalu tebal pada sekali aplikasi
- Pengeringan terlalu cepat karena cuaca panas, sehingga lapisan luar
- sudah kering, sedangkan lapisan dalam belum kering.
- Pengecatan ulang terlalu cepat, dimana cat lama belum kering.
Pencegahan :
- Aplikasi tiap lapis pada ketebalan yang normal
- Hindari aplikasi pada cuaca sangat panas 
Perbaikan : 
Kerok / kupas sampai permukaan benda kerja dan lakukan pengecatan ulang. 

15. RETAK LUMPUR / MUD CRACKING 


Kegagalan pengecatan dimana film cat terlihat seperti retak lumpur. 
Penyebab :
- Pengulasan cat yang terlalu tebal pada sekali aplikasi
- Aplikasi terlalu tebal pada daerah pojok / sudut. 
Pencegahan :
- Aplikasi tiap lapis secara tipis-tipis.
- Aplikasi daerah sudut / pojok alas dengan kuas. 
Perbaikan : 
Kerok kupas permukaan benda kerja dan lakukan pengecatan ulang. 

16. LAMBAT KERING / DRYNG TROUBLES 

Cat mesin lengket / basah setelah melalui masa pengeringan yang normal 
Penyebab :
- Aplikasi saat kondisi lembab dan dingin
- Aplikasi cat 'oil based' terlalu tebal. 
Pencegahan : 
Aplikasi pada kondisi lingkungan yang baik dengan ketebalan film yang tepat. 
Perbaikan :
- Amplas dan bersihkan permukaan
- Jika diperlukan kelupas semua cat lama.

17. BRUSH MARK / GARIS KUAS 


Alur / garis-garis kuas terlihat dengan jelas pada lapisan cat kering. 
Penyebab :
- Cat terlalu kental, kurang diencerkan.
- Teknik aplikasi yang tidak balk.
- Menggunakan kuas yang kotor atau bulu-bulunya telah menggumpal 
Pencegahan :
- Encerkan dengan benar dan gunakan thiner yang sesuai.
- Aplikasi cat dengan cepat dan merata. 
Perbaikan :
Amplas dan cat ulang.

18. FOAMING / BUSA 

Pembentukan busa dan terjadinya crater/ kawah atau mata ikan ketika gelembung pecah pada lapisan film, selama proses pengecatan dan pengeringan 
Penyebab :
- Pengadukan yang kurang sempurna
- Penggunaan rol yang sudah lama 8 aplikasi terlalu cepat
- Penggunaan rol yang tidak tepat. 
Pencegahan :
- Aduk dengan sempurna dan encerkan sesuai aturan
- Pakailah roll yang sesuai dan masih dalam kondisi baik.
- Lapisi permukaan yang berpori dengan cat dasar sebelumi diulaskan cat akhir
- Gunakan cat berkualitas tinggi yang di formulasi agar gelembung cepat pecah pada saat cat masih basah. 
Perbaikan : 
Amplas dan cat ulang.

19. SURFACTANT LEACHING 

Follow us

hacklink betpas restbet supertotobet mersin escort canlı bahis gaziantep escort Viagra 100 mg fiyat Kamagra Jel fiyat Cialis 20 mg fiyat kalpli sigara marlboro double fusion captain black adana escort ankara escort antalya escort

cialis eczane fiyatları

penis sertleştirici ilaçlar ve isimleri

penis sertleştirici hap çeşitleri

istanbul escort izmir escort bursa escort

degra

lifta

viagra

kamagra jel

cialis fiyat

cialis

viagra fiyat

viagra

istanbul escort izmir escort bursa escort Ankara Escort İzmir Escort Antalya Escort